Desa Sembiran

Sembiran, — Ketua TP Posyandu Provinsi Bali, Ibu Putri Koster, menegaskan pentingnya penataan dan penguatan kelembagaan Posyandu sebagai langkah fundamental dalam mewujudkan transformasi Posyandu menuju 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) di seluruh Bali. Penegasan tersebut disampaikan saat kegiatan Aksi Sosial TP Posyandu Provinsi Bali “Membina & Berbagi” Tahun 2025, yang berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Sembiran pada Senin (24/11).

Dalam arahannya, Ibu Putri Koster menyampaikan bahwa penguatan kelembagaan menjadi pondasi agar Posyandu dapat bergerak lebih cepat, terpadu, dan memiliki semangat yang sama dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat.

Posyandu Kini Menjadi Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD)

Mengacu pada Permendagri 13/2024, Posyandu kini telah bertransformasi menjadi Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) yang kedudukannya sejajar dengan TP PKK. Perannya pun semakin luas, bukan hanya pada bidang kesehatan, tetapi juga pendidikan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketentraman dan ketertiban umum (trantibum), hingga sosial.

“Kader Posyandu adalah ujung tombak pelayanan dasar. Karena itu kelembagaannya harus kita tata agar solid, bergerak cepat, dan satu semangat mewujudkan cita-cita bersama,” tegas Ibu Putri Koster.

Aksi Sosial: Membina & Berbagi untuk 74 Kader

Dalam kegiatan ini, TP Posyandu Provinsi Bali juga menyerahkan bantuan berupa beras, telur, dan susu kepada 74 kader Posyandu sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Sosialisasi 6 SPM Posyandu

Kegiatan ini turut diisi dengan pemaparan mengenai pelaksanaan 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) oleh
Kepala Dinas PMD Dukcapil Provinsi Bali, Ibu Putu Anom Agustina, yang juga menjabat sebagai Sekretaris II TP Posyandu Provinsi Bali.